Entri Populer

Minggu, 23 Oktober 2016

LARUTAN ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan ke dalam larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidakj dapat menghantarkan arus listrik.
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik??
Pada tahun 1887, Arrhenius berhasil menjelaskan hantaran listrik melalui elektrolit dengan teori ionisasi. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion- ion yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan
Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Teori Arrhenius dapat menjelaskan bagaimana larutan elektrolit menghantarkan arus listrik, yaitu karena adanya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Namun demikian, masih ada pertanyaan lain, yaitu mengapa sebagian zat dapat menghangsilkan ion, sedangkan yang lain tidak?H
Hal ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan jenis ikatan dalam senyawa elektrolit. Dalam kaitan ini, kita dapat membedakan elektrolit ke dalam senyawa ion dan senyawa kovalen.
a. Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri dari ion-ion. Dalam padatan, ion-ion itu tidak bergerak bebas, sehingga senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik. Contoh zat elektrolit : NaCl, KCl, Na2SO4, dll
b. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen bterdiri dari molekul-molekul. Molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi sebahagian molekul bersifat polar, misalnya molekul air, HCl, H2SO4, CH3COOH, senyawa kovalen yang bersifat polar, dalam larutannya dapat menghantarkan listrik. Sedangkan senyawa kovalen non polar dalam larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan Elektrolit Kuat, Laruatan Elektrolit Lemah dan Non Elektrolit
1. Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Zat elektrolit yang terurai atau terionisasi sempurna di dalam air disebut larutan elektrolit Kuat, suatu larutan dikatakan laruatan elektrolit kuat apabila larutan tersebut dapat membuat lampu menyala terang, dan ada banyak gelembung-gelembung gas pada larutan itu. Harga derajat ionisasi untuk elektrolit kuat adalah satu  (α  =  1).
Yang termasuk dalam golongan elektrolit kuat adalah :
Asam kuat, contohnya:
·         asam klorida (HCl),
·         asam klorat (HClO3),
·         asam hipoklorat (HClO4),
·         asam sulfat (H2SO4),
·         asam nitrat (HNO3), dan lain-lain.
 Basa  kuat, yaitu basa-basa  golongan  alkali  dan  alkali  tanah, contohya:
·         Natrium hidroksida (NaOH),
·         Kalium hidroksida (KOH),
·         Kalsium hidroksida (Ca(OH)2),
·         Magnesium hidroksida (Mg(OH)2),
·         Barium hidroksida (Ba(OH)2), dan lain-lain.
 Garam-garam  yang  mempunyai  kelarutan  tinggi dan garam dari hasil asam kuat ditambah basa kuat, contohnya:
·         Kalium klorida (KCl),
·         Natrium klorida (NaCl),
·         Kalium iodida (KI),
·         Aluminium sulfat (Al2(SO4)3), dan lain-lain.
Sebaliknya, apabila zat elektolitnya hanya terurai atau terionisasi sebagian  di dalam air, maka larutan tersebut dikatakan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit lemah mampu menghantar arus listrik tetapi daya hantarnya lemah sehingga membuat lampu menyala redup atau tidak menyala dan menghasilkan sedikit gelembung gas. Harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).
Yang termasuk dalam golongan elektrolit lemah adalah:
Asam  lemah, contohya:
·         Asam asetat (CH3COOH),
·         Asan sianida (HCN),
·         Asam karbonat (H2CO3),
·         Asam sulfide (H2S),
·         Asam florida (HF), dan lain-lain
Basa lemah, contohya:
·         Ammonium hidroksida (NH4OH),
·         Nikel hidroksida (Ni(OH)2), dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut dan garam yang merupakan hasil dari asam dan basa lemah, contohnya:
·         Perak klorida (AgCl),
·         Kalsium kromat (CaCrO4),
·         Timbal iodida (PbI2), dan lain-lain
2.      Larutan Non Elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Zat non elektrolit bila dilarutkan didalam air tidak dapat terurai atau terionisai kedalam bentuk ion-ionnya, melainkan tetap pada bentuk molekul saja. Oleh karena itu, larutan elektrolit ini tidak dapat membuat lampu menyala dan tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas.
Contoh dari larutan non elektrolit ini adalah:
 Air
Larutan gula
Larutan alkohol
 Larutan urea
  Harga derajat ionisasi untuk larutan non elektrolit adalah 0 ( α=0 ).
Percobaan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah dan Non Elektrolit
Percobaan Untuk Menguji Larutan Elektrolit Kuat
elektrolit kuat
Dari percobaan, jka larutannya merupakan larutan elektrolit kuat maka nyala lampu akan terang dan terdapat gelembung gas.
Percobaan Untuk menguji larutan elektrolit Lemah
larutan elektrolit lemah
Dari hasil percobaan uji coba larutan elektrolit lemah, nyala lampu redup atau mati, dan terdapat gelembung gas.
Percobaan untuk menguji larutan non elektrolit
elektrolit non
Dari hasil percobaan uji coba larutan non elektrolit, nyala lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas